5 Alat Perang Buatan Indonesia yang Mendunia
Oleh:
Egy |
6:17:00 PM
5 Alat Perang Buatan Indonesia yang Mendunia - Indonesia terkenal dengan kekuatan militer nya yang sangat kuat, bukan tanpa alasan saat ini Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dengan pasukan khusus terhebat yakni Kopassus. Indonesia pun sering terlibat dalam aksi perdamaian dunia yang diselenggarakan oleh PBB entah itu di Lebanon ataupun Palestina yang sedang dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan dari dahulu.
Tidak hanya dalam hal organisasi kemanusiaan saja Indonesia mampu unjuk gigi, namun dari segi senjata militer yang bisa dikatakan mampu bersaing dengan negara lain, bahkan senjata perang dari Indonesia sudah ada yang diakui oleh Dunia Internasional. PT PAL Indonesia sendiri adalah perusahaan BUMN yang bergerak di dalam bidang militer yang tujuan nya untuk membuat senjata baru dan berinovasi dalam dunia kemiliteran Indonesia maupun Dunia.
Wakil presiden Jusuf Kalla sendiri mengaku sangat mengapresiasi prestasi dari PT PAL yang bisa membuat senjata dan juga membuat Kapal perang yang akhirnya diekspor ke seluruh negara di Dunia. Kita wajib bangga sobat dengan prestasi perusahaan milik BUMN ini.
Kali ini Netizenpedia ingin membahas 5 alat perang buatan Indonesia yang mendunia internasional. kira kira apa sajakah? Simak Artikel berikut ini ya.
5 Alat Perang Buatan Indonesia yang Mendunia
1. Kapal Perang
PT PAL Indonesia telah meluncurkan dua kapal perang, yakni Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR)-1 dan Kapal Perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1. Direktur Utama PT PAL Indonesia, M. Firmansyah mengatakan bahwa kapal PKR merupakan pesanan Kementerian Pertahanan RI. Kapal canggih kelas Frigate tersebut hasil kerja sama PT PAL dengan perusahaan kapal DSNS Belanda melalui transfer teknologi.
Sedangkan kapal SSV merupakan kapal canggih karya mandiri anak bangsa dan pesanan Kementerian Pertahanan Filipina yang berada di kelas Lloyd Register.
Firmansyah menyebut ada beberapa kecanggihan dalam kapal perang buatan anak bangsa ini. Firmansyah menyebutkan Kapal PKR-1 yang memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,2 meter, dan kecepatan 28 knot ini mampu berlayar selama 20 hari pada kecepatan 14 knot.
"Selain itu, Kapal PKR kelar Frigate ini memiliki peralatan peperangan bawah air lengkap, seperti senjata utama penghancur kapal selam berupa torpedo yang dapat membantu proses peperangan bawah air, serta mampu melakukan peperangan udara dengan senjata rudal antiudara," ucap Firmansyah
Selanjutnya, Kapal SSV merupakan pengembangan kapal pengangkut Landing Platform Dock (LPD) yang didesain panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, dan memiliki kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar selama 30 hari di laut lepas.
Selain itu, SSV juga mampu membawa dua helikopter, dan mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU) serta sejumlah tank perang hingga truk militer.
Kapal PKR merupakan pesanan Kementerian Pertahanan RI dan Kapal SSV merupakan kapal canggih karya mandiri anak bangsa dan pesanan Kementerian Pertahanan Filipina yang berada di kelas Lloyd Register.
2. Panser Anoa
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menjadi pelanggan setia perusahaan negara pembuat senjata PT Pindad. Sejumlah peralatan yang dipesannya ialah panser Anoa.
"Nantinya kendaraan tempur ini digunakan untuk misi perdamaian PBB," kata Dirut Pindad Silmy Karim.
Silmy menjelaskan, panser Anoa tergolong kendaraan armoured medium personnel carrier. Kendaraan tempur ini dipergunakan untuk mengangkut personel di medan pertempuran.
Selama ini, sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Thailand dibidik untuk menggunakan produk Pindad. Untuk pasar Afrika, pihaknya membidik Madagaskar, Mesir, Nigeria, dan Mozambiq.
Sedangkan, untuk kawasan Timur Tengah, pasar potensial yang dibidik antara lain Kuwait, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
3. Smoke Warhead
Indonesia mengekspor hulu ledak asap (smoke warhead) kaliber 70 milimeter sebanyak 260 unit ke Cile. Ekspor tersebut merupakan ekspor pertama senjata yang dibuat PT Sari Bahari.
Direktur Utama PT Sari Bahari Ricky Hendrik Egam mengatakan pihaknya harus bersaing dengan 43 negara yang mengikuti tender internasional pengadaan hulu ledak asap bagi kebutuhan angkatan bersenjata Cile.
"Namun, kami berhasil memenangkan tender tersebut, sehingga ekspor perdana ini bisa membuktikan kualitas produksi dan karya anak bangsa Indonesia tidak kalah dengan buatan luar negeri, bahkan mendapatkan pengakuan internasional," katanya.
Dia mengatakan produksi dari PT Sari Bahari, membuktikan teknologi pertahanan nasional mampu bersaing dengan negara maju. Hulu ledak asap buatan Indonesia memiliki keunggulan dari sisi aerodinamis trajectory dan mampu mengeluarkan asap selama dua menit setelah hulu ledak terjadi dalam sasaran.
4. Peluru
PT Pindad adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang produknya sampai di jual ke Amerika Serikat. Pindad pernah mengekspor amunisi kaliber kecil yaitu 5,56 mm ke negeri Paman Sam tersebut.
Marketing Manajer PT Pindad, Sena Maulana, mengatakan selain ekspor ke Amerika pihaknya juga telah mengekspor amunisi ke Singapura dan Thailand.
"Amunisi kita ekspor itu kaliber 5,56 mm ke Singapura sama Thailand dan ini terus-terusan. Tahun 2000 kita pernah ekspor ke Amerika," katanya.
Untuk penjualan ke luar negeri, Pindad mempunyai agensi sendiri yang mengurusi penjualan. Nilai ekspor amunisi juga disebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun demikian, Sena tidak menyebut berapa nilai pasti ekspornya.
"Singapura yang cukup canggih saja memesan. Amerika yang mempunyai kemampuan militer sangat baik pernah mesan juga dan terakhir Laos," katanya.
Selain itu, pada tahun 2000, Pindad juga pernah mengekspor amunisi ke Nigeria. "Nilai secara signifikan dari 2010 ke 2011 ada peningkatan. 2011-2012 cenderung stabil karena menuhi dalam negeri dulu. Tahun 2013 dibandingkan 2012 ada peningkat. Angkanya saya tidak apal," tutupnya.
5. CN-325
CN-235 merupakan sebuah pesawat penumpang sipil (airliner) tipe angkut kelas menengah bermesin dua. Pesawat ini dirancang bersama antara IPTN Indonesia dan CASA Spanyol. Pesawat ini diberi sandi Tetuka dan saat ini menjadi pesawat paling sukses pemasarannya di kelasnya.
Selain digunakan sipil, kalangan militer juga menggunakan pesawat untuk kepentingan pengamanan dan pengangkutan. Turki menjadi negara pembeli paling terbanyak, setidaknya ada 50 pesawat yang digunakan sampai saat ini.
Hingga kini, terdapat 11 varian pesawat CN-235 yang sudah diproduksi. Negara-negara yang mempergunakannya untuk kepentingan militer antara lain, Brunei, Burkina Faso, Kamerun, Chili, Kolombia, Ekuador, Prancis, Indonesia, Irlandia, Yordania, Malaysia, Meksiko, Maroko, Oman, Pakistan, Papua Nugini, Korea, Arab Saudi, Senegal hingga Uni Emirat Arab.
Tak ketinggalan, Pasukan Penjaga Pantau AS Coast Guard juga menggunakan CN-235. Namun, mereka mengganti kode pesawat menjadi HC-144A Ocean Sentry.
(Baca juga : 5 Jenis Bisnis yang Paling Cocok untuk Mahasiswa)
Nah itulah beberapa alat perang buatan Indonesia yang mendunia, sangat membanggakan ya. Semoga militer Indonesia semakin maju dan disegani oleh dunia internasional.
Semoga bermanfaat :)